harga Minyak kembali menurun dan menjadi bukti dunia sedang kelebihan minyak, menyeret ekuitas Eropa dan Indeks berjangka AS ke posisi lebih rendah sebelum keluarnya pernyataan kebijakan pertama Federal Reserve tahun ini. Saham Asia menguat, begitu juga dengan ringgit Malaysia.
West Texas Intermediate kembali menuju harga $ 30 per barel setelah keluarnya data industri AS yang menunjukkan stok meningkat. nilai patokan ekuitas Eropa jatuh bersamaan dengan kontrak pada indeks Standard & Poor 500. naiknya Keuntungan dari produsen mobil Jepang dan bank mendorong indeks MSCI Asia Pacific ke posisi yang lebih tinggi. Mata uang Malaysia menyentuh level tertinggi tujuh minggu.
Investor akan mencermati pernyataan Fed pada hari Rabu karena akan berdampak pada gejolak pasar bulan Januari karena rencana untuk menaikkan suku bunga empat kali pada 2016. adanya perkiraan bahwa bank sentral di Eropa dan Jepang mungkin akan menaikan stimulus masih belum terealisasi karena adanya dukungan naiknya ekuitas selama dua minggu terakhir.
“Kita bisa melihat reli jangka pendek,” kata Angus Nicholson, seorang analis di IG Markets Ltd yang berbasis di Melbourne. “Banyak saham -saham sekitar yang diperdagangkan berada pada level rendah sehingga cenderung untuk menarik pembeli kembali ke pasar, tapi Kami tidak bisa menyebut itu dalam kondisi bottom saat ini. Kita mungkin akan melihat data ekonomi yang lemah dari China pada kuartal pertama dan itu akan menambah tekanan pada harga minyak. “
