GlaxoSmithKline, GSK, memperkirakan dampak atas kinerja keuangan akibat penyelidikan skandal suap yang terkait dengan perusahaan itu di China.
Bagaimanapun raksasa industri farmasi itu mengatakan masih terlalu awal untuk menghitung skala dari skandal tersebut.
Pihak berwenang Klik China menuduh GSK menyalurkan £320 juta melalui sejumlah perusahaan agen perjalanan untuk memfasilitasi suap kepada para dokter dan pejabat.
Hari Senin, 22 Juli, GSK mengatakan eksekutif senior mereka di China tampaknya melanggar undang-undang.
Klik Beberapa karyawan GSK ditahan selama beberapa pekanKlik belakangan dan kepala keuangannya di China, Steve Nechelput, dikenakan larangan melakukan perjalanan hingga akhir Juni.
Pimpinan puncak GSK, Sir Andrew Witty, mengatakan tampaknya penyelidikan terpusat pada sejumlah eksekutif senior di China yang diduga bertindak di luar sistem dan proses perusahaan.
Dia menambahkan situasi yang mereka hadapi sebagai memalukan dan amat mengecewakan.
“Kami memiliki toleransi nol untuk tindakan itu dan berkomitmen untuk membongkar korupsi,” tegasnya.
“Sayangnya, ada risiko kalau beberapa individu bisa bertindak di luar sistem dan kendali kami. Sebanyak 99,99 dari orang di GSK beroperasi sesuai dengan peraturan.”
Witty menambahkan bahwa GSK tetap berkomitmen penuh terhadap China dan memiliki banyak obat dan vaksin yang penting bagi warga China.
Ditambahkannya bahwa masih terlalu dini untuk mengetahui apakah akan ada dakwaan yang diajukan kepada perusahaan itu oleh pihak berwenang China.
