2:40 pm - Sunday August 25, 4069

Hampir Seluruh Saham Turun Saat Manufaktur Cina Anjlok – Minyak Turun, Yen Naik

World map painted on hands

World map painted on hands

Data manufaktur Cina berada di posisi terlemah sejak krisis keuangan global dan saat ini kerugian di aset berisiko makin parah, dan membuat saham emerging-market (hasil mingguan) berada di posisi terburuk dalam tiga tahun. Saham Eropa menuju koreksi, sementara yen menguat hari ketiga.

Peningkatan dari Saham China hampir hampir tidak terlihat, sedangkan benchmark di Hong Kong dan Indonesia sedang menuju bear market. Indeks Standard & Poor 500 berjangka turun setelah mengalami penurunan terbesar ukuran dalam 18 bulan pada hari Kamis. Haraga minyak saat ini mengalami penurunan terpanjang sejak 1986 dan logam jatuh. Dan permintaan untuk Gold naik begitu juga nilai tukar yen.

“Seluruh dunia sedang dalam kondisi yang tidak baik,” kata Mark Lister, kepala private wealth research di Craigs Investment Partners Ltd yang berlokasi di Wellington “Cina masih terlihat sangat mengkhawatirkan pada sejumlah bidang.”

Keadaan perekonomian Cina pada bulan Agustus menambah kekhawatiran kalau perlambatan dalam ekonomi global makin parah. Keputusan Negara Cina untuk mendevaluasi mata uangnya pekan lalu telah mendorong gelombang aksi jual di pasar negara berkembang, penurunan tersebut juga menyebar ke saham AS pada hari Kamis. Benchmark tingkat kepercayaan konsumen Jerman dan kegiatan ekonomi Perancis tiba-tiba jatuh sebelum keluarnya laporan manufaktur Eropa.

Indeks MSCI Emerging Markets sedang menuju penurunan mingguan terbesar sejak 2013, sedangkan Indeks MSCI All-Country World sudah mengalami penurunan 3,3 % sejak tanggal 14 Agustus. Indeks Stoxx Europe 600 turun 0,8 % pada pukul 08:36 di London,dan sekarang sedang menuju penurunan mingguan tertajam di tahun ini

Comments

Filed in: Berita Pasar

No comments yet.

Tidak Punya Facebook? Tinggalkan Komentar disini

Gambar CAPTCHA
*