Pasukan Ukraina siap untuk mendirikan zona penyangga untuk memperkokoh sesi gencatan senjata yang sudah berlangsung sebulan ini dengan separatis pro-Rusia dan mereka telah berjuang selama setengah tahun.
Namun pemerintah mengatakan beberapa pemberontak terus melanggar kesepakatan gencatan senjata dan melaporkan kematian dua tentara, sudah tidak pernah melakukan tembakan artileri lagi. Langkah ini merupakan awal dari sebuah mundurnya tentara untuk membantu menciptakan zona bebas militer , kata Presiden Petro Poroshenko.
“Sesuai dengan kesepakatan yang dicapai sebelumnya, rezim harus menghentikan penyerangan, hal tersebut diumumkan pada siang hari,” kata juru bicara militer Vladyslav Seleznyo
v dalam video yang diposting di YouTube kemarin.
Sementara gencatan senjata yang ditandatangani pada tanggal 5 September telah menghentikan pertumpahan darah yang terjadi di wilayah timur Ukraina, namun ada beberapa kerusuhan tapi dengan skala yang kecil. PBB memperkirakan Konflik tersebut menewaskan sedikitnya 3.627 orang dan melukai 8.446 jiwa . Rusia terus membantah, tuduhan Eropa AS dan Ukraina bahwa telah memasok senjata kepada para pemberontak dan telah mengerahkan tentaranya, tank mengirimkan artileri di Donetsk dan Luhansk.
Kementerian Pertahanan mengatakan kemarin Dua tentara tewas dan enam luka-luka dalam 24 jam terakhir. Situasi di Donetsk , sedang berada dalam keadaan yang sangat sulit dimana terdapat dua warga tewas dan delapan terluka oleh tembakan.