Pasar minyak yang melemah sejak tahun 2013 mungkin akan melemah di semester kedua tahun ini.
Minyak mentah di perdagangan berada di kisaran $ 5 pada bulan Juni, dan itu adalah harga terendah di 19 bulan ini. Volume perdagangan juga menjadi yang terendah sejak bulan Desember. Futures New York yang ada di perdagangan, hanya mondar mandir di harga $ 60 per barel selama dua bulan terakhir, dan kemungkinan nilai rata ratanya akan menjadi 59$ perbarel bila ditambahkan kuratal ketiga ini dan diprediksi akan berada di harga $ 63 di kuartal keempat, (menurut perkiraan dari 22 analis yang dikumpulkan oleh Bloomberg)
Dengan berpotensinya Iran kembali ke perdagangan minyak dunia ditambah menurunnya permintaan minyak dari Amerika yang sudah menimbulkan reaksi di pasar. Tetapi ada sedikit harapan dimana permintaan bensin meningkat lebih cepat dari yang perkirakan, dan ini menjaga overproduksi dari minyak itu sendiri.
“Pasar telah menemukan titik keseimbangan dan saya tidak melihat alasan kalau kalau harga akan berlari lebih jauh lagi,” kata Michael Hiley, kepala over-the-counter energy trading di LPS Partners Inc, yang berbasis di new york, mengatakan melalui telepon,. “Ini terlihat seperti perlombaan tarik tambang antara permintaan bensin dan pasokan minyak mentah.”
Kondisi saat ini kontras dengan apa yang pasar lihat tahun lalu. Minyak mentah West Texas Intermediate, turun hampir 60 % dari harga $ 107,26 pada bulan Juni tahun 2014 dan menjadi $43,46 pada bulan Maret dan saat ini sudah rebound 40%.