Pertumbuhan ekspor China melambat lebih dari yang diharapkan pada bulan Desember karena perbandingan dasar yang lebih tinggi tahun sebelumnya.
Namun prospek untuk tahun 2014 diperkirakan akan lebih cerah karena terjadi permintaan global, memberikan lebih banyak ruang gerak bagi para pemimpin China untuk mendorong keseimbangan perekonomian terbesar kedua di dunia tersebut.
“Ekspor melemah secara dramatis, tapi dekat dengan konsensus. Data ini positif untuk sentimen China dan Asia karena meredakan kekhawatiran bahwa China melambat terlalu tajam, ” kata Dariusz Kowalczyk, ekonom senior dan strategi untuk Credit Agricole CIB di Hong Kong.
Ekspor naik 4,3 % pada Desember dari tahun sebelumnya, melambat dari 12,7 % pada November dan dibandingkan dengan ekspektasi pasar sebesar 4,9 %.
Impor naik 8,3 %, mempercepat dari 5,3 % pada November dan overshooting tingkat yang sama yang diharapkan oleh pasar, meningkatkan optimisme bahwa permintaan domestik akan tetap teguh meskipun tanda-tanda bahwa ekonomi terbesar kedua di dunia kehilangan uap.
Surplus perdagangan Desember turun 24,3 % dari tahun sebelumnya menjadi $ 25,6 miliar, lebih kecil dari perkiraan sebesar $ 31,2 miliar.
Ekspor ke Amerika Serikat naik 3 % pada Desember dari tahun sebelumnya, sedangkan penjualan ke Uni Eropa naik 3,9 % dan ke Jepang naik 5,5 %, menurut angka resmi .
Untuk 2013, ekspor naik 7,9 %dan impor naik 7,3 %, menghasilkan surplus perdagangan sebesar $ 259,8 miliar, naik 12,4 % dari 2012.
Gabungan ekspor dan impor China naik 7,6 % pada tahun 2013, di bawah target resmi sebesar 8 %. Pada tahun 2012, China melewatkan target pertumbuhan tahunan 10 %. Pemerintah tidak memasang target apapun pada ekspor.
