Tagihan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk meningkatkan sektor militer kemungkinan akan mendapatkan sedikit dukungan di hari kamis nanti, setelah perdebatan yang telah mengikis jumlah dukungan dan memicu protes oposisi pada hari minggu lalu.
Tagihantersebut telah disetujui pada hari Rabu di sesi komite keamanan khusus ditandai dengan keramain orang , teriakan dan bahkan air mata dari anggota parlemen oposisi. Jika majelis tinggi menolak tagihan tersebut , suara kedua di majelis rendah dapat melewati mereka dapat menempuh jalur hokum dengan mayoritas dua pertiga suara.
Mereka mengabadikan undang-undang tersebut dalam hukum Abe 2014 reinterpretation of the pacifist dan memungkinkan Jepang untuk mempertahankan negara-negara lain sebagai bagian dari strategi penyeimbangan pertumbuhan Cina. Polling yang dilakukan media menunjukkan mayoritas pemilih menentang perubahan dan ketidaksetujuan dari kabinet sekarang yang melampaui persetujuan.
Tekad Abe untuk ram hukum melalui parlemen memberikan resiko lebih besar terhadap dukungannya dari masyarakat yang skeptic untuk memperluas pengiriman militer, dan mengekspos keretakan Partainya yaitu Liberal Demokrat. Meski begitu, hal itu akan membantu memantapkan hubungan pertahanan dengan Amerika Serikat, dan memungkinkan dia untuk fokus pada kebijakan ekonomi dalam pemilu untuk majelis tinggi tahun depan.