Saham naik di seluruh dunia begitu juga dengan komoditas karena investor mendapatkan sedikit berita baik Cina dimana laporan tersebut menunjukkan stabilisasi pada aktivitas manufaktur China. Yen dan Treasuries turun karena permintaan aset heaven surut.
Indeks Stoxx Europe 600 naik untuk hari kedua, sementara pada indeks Standard & Poor 500 menguat saat Cina walaupun sebenarnya secara umum PMI Cina masih dalam keadaan kontraksi. Indeks MSCI World Semua Negara naik setelah sempat mengalami penurunan kuartalan terbesar dalam empat tahun. Glencore Plc menguat untuk hari ketiga, dan membalas semua penurunan minggu ini. Dolar Australia menguat terhadap sebagian besar rekan-rekan.
Investor menyambut baik tanda-tanda stabilisasi di Cina setelah sempat mengkhawtirkan tentang perlambatan ekonomi di Cina, dan itu juga turut memicu penurunan yang menyapu sekitar $ 10 triliun dari saham global .Kontraksi berkepanjangan di indeks manufaktur Cina masih tetap terjadi bahkan setelah dilakukan lima pemotongan suku bunga sejak bulan November tahun lalu ditambah pemerintah mempermudah pembatasan pembelian real-estate dan penjualan mobil. survei Kuartalan Tankan Jepang menunjukkan bisnis masih dalam keadaan yang tidak pasti dengan goyahnya pertumbuhan domestik, kecemasan tentang China dan ketidakpastian mengenai ketika Federal Reserve akan meningkatkan suku bunga AS.
“Sentimen risiko global masih berada diantara optimisme dan pesimisme karena pelaku pasar gugup dan bingung apakah bencana pasar yang terjadi di bulan agustus sudah akan berakhir, atau hanya awal dari bencana yang lebih besar,” Sharon Zollner , ekonom senior di ANZ Bank New Zealand Ltd yang berlokasi di Auckland , mengatakan dalam sebuah catatan kliennya. “Pasar kemungkinan akan terus zig zag sampai kita mendapatkan sinyal yang jelas.