Yen menguat terhadap dolar pada hari selasa ini karena investor lebih memilih untuk mata uang jepang yang relatif aman di tengah kekhawatiran tentang penurunan skala stimulus AS dan krisis kredit di China.
Dolar yang menguat setelah Ketua Federal Reserve Ben Bernanke mengatakan pekan lalu bahwa bank sentral bisa memangkas program pembelian obligasi pada akhir tahun ini, namun saat ini juga tergelincir setelah pejabat Fed kurang memperhatikan resiko berakhirnya program stimulus.
Dolar turun 0,3 % pada titik 97,40 ¥, dari titik tertinggi dua minggu lalu, yaitu 98,72 ¥.
Dari seluruh mata uang, dolar turun 0,1 % pada dengan indeks 82,357, dan juga mengalami penurunan lagi dari tiga minggu lalu dimana sebelumnya berada di titik 82,841 pada hari Senin.
Yen yang cenderung menguntungkan saat terjadi gejolak pasar, meningkat naik karena saham Asia menurun yang disebabkan oleh saham China yang merosot ke titik terendah sejak awal 2009, di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang pemerasan pasar uang potensial.
Dalam upaya untuk menenangkan situasi, bank sentral China mengatakan akan menggiring pasar kepada harga yang wajar.
Tapi secara keseluruhan tren dolar akan tetap sangat stabil. Dolar tidak hanya akan didukung oleh perdebatan Tentang Tapering dari Fed tetapi jika kita melihat pasar ekuitas didukung oleh jaminan dari Fed, yang akan berdampak positif bagi Dolar.