Yunani terpecah mendekati waktu referendum hari Minggu terkait dengan bailout Eropa, dan diramalkan bahwa kondisi dalam Negara pun ikut terserang.
Bloomberg News menunjukkan 43 % berniat untuk memilih “tidak” untuk menolak penghematan yang diminta oleh kreditur ketika diberikan bantuan keuangan, dan 42,5 persen kembali “ya” untuk menerima kondisi berhemat yang diajukan oleh kreditur. Survei dari University of Macedonia (Lembaga Penelitian Ilmu Ekonomi Terapan Sosial) dilakukan kepada 1.042 orang oleh dan menunjukkan. Margin error 3 %.
Survei menunjukkan bahwa voting mungkin tidak menyelesaikan apa-apa saat dalam kondisi krisis ekonomi dan politik bangsa yang kurang baik. Sementara jajak pendapat menunjukkan lebih empat dari lima orang Yunani ingin tetap bersama eropa, kelumpuhan bank nasional dan isolasi perdana menteri Alexis Tsipras dari para pemimpin eropa lainnya membuat masa depan yunani makin tidak jelas.
“Referendum ini telah telah memecah masyarakat menjadi dua kubu,” Nikos Marantzidis, seorang ahli jajak pendapat dan memiliki gelar profesor ilmu politik di sebuah universitas, mengatakan dalam sebuah e-mail. Karena ada pihak yang berpikiran, “bagaimana masa depan negara ini di luar kawasan euro” , dan juga ada yang berpikiran (bahkan dari masyarakat Uni Eropa sendiri ), menganggap referendum menjadi taktik negosiasi.”