Carlsberg A/S, perusahaan Bir terbesar keempat di dunia, memotong proyeksi laba tahunannya setelah laba kuartalan yang hasilnya dibawah perkiraan disaat terjadi penurunan ekonomi di Rusia dan penghematan biaya di Eropa Barat.
keuntungan pada tahun 2015 akan sedikit menurun, perusahaan yang berbasis di Copenhagen tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Rabu, dan pernyataan tersebut mendorong sahamnya terjun sebesar 8 %. sebelumnya sempat ada perkiraan akan ada pertumbuhan sebanyak 1 digit di pertengahan. Laba pada kuartal kedua merosot 19 %.
Kemunduran perusahaan tersebut memberikan tekanan lebih pada Chief Executive Officer Cees ‘t Hart, yang baru dua bulan memimpin. CEO harus mencari cara untuk bersaing dengan permintaaan pasar yang merosot di Rusia, di mana Carlsberg adalah beermaker terbesar disana. Dia mengatakan dia sedang memulai tinjauan strategis.
“faktor penurunan tersebut didorong oleh pengiriman yang lambat karena penghematan biaya dari inisiatif swadaya mereka,” Jonathan Fyfe, seorang analis Mirabaud yang berbasis di London, mengatakan dalam sebuah catatan. “inisiatif Mereka menjadi bagian penting dari kasus investasi kami untuk Carlsberg.”
Perusahaan itu mengatakan gagal mencapai “nilai range yang bisa diantisipasi” di Eropa Barat untuk semester pertama.
Saham Carlsberg turun sebanyak 47 kroner dari 543 kroner di Kopenhagen, dan itu adalah penurunan intraday terbesar sejak 16 Desember dimana Mereka mengalami penurunan 7,7 % pada pukul 09:52 waktu setempat.