Won Korea Selatan turun ke level terendah dalam hampir empat tahun saat banyak pihak yang mengkhawatirkan perekonomian dan AS akan semangkin mungkin untuk menaikan suku bunga.
Tingkat Ekspor semakin memburuk di tengah perlambatan ekonomi global, Menteri Perdagangan Yoon Sang Jick mengatakan dalam sebuah komentar setelah negara itu melaporkan pekan lalu bahwa pengiriman bulan Agustus mengalami penurunan terbesar sejak 2009. Bloomberg Dollar Spot Index, yang menganalisis pergerakan Dollar Amerika terhadap 10 mata uang utama , naik ke tertinggi empat minggu pada hari Jumat karena menurut laporan laporan tingkat pengangguran ada pada titik terendah sejak 2008, dan hal tersebut akan memperbesar kemungkinan untuk kenaikan suku bunga.
menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg, Won turun 0,5 % menjadi 1,198.80 dolar pada pukul 10:04 di Seoul. Sebelumnya Mata uang won jatuh ke 1,203.38, dan itu adalah level terlemah sejak Oktober 2011. Won telah telah turun 2,3 % dalam empat hari.
“Won sangat berpengaruh terhadap laporan Payroll di AS,” kata Khoon Goh, ahli strategi valuta asing senior di Australia & New Zealand Banking Group Ltd yang berlokasi di Singapura. “Saya tidak berharap Bank of Korea untuk campur tangan. Mereka tidak senang dengan melemahnya nilai Won saat sektor ekspor melemah dan perekonomian secara keseluruhan dalam keadaan melambat. “
Bank of Korea menurunkan suku bunga acuannya ke 1,5 % pada bulan Juni dan itu belum pernah terjadi sebelumnya dan selanjutnya akan melakukan pertemuan untuk meninjau biaya pinjaman pada hari Jumat. Yield obligasi pemerintah Juni 2025 turun dua basis poin menjadi 2,23 %, dan itu tingkat terendah dalam dua minggu.