4:58 pm - Wednesday July 23, 2014

Mata uang rupiah melemah bukan karena efek pilpres 2014

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D.W. Martowardojo menegaskan, tertekannya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang sempat menginjak di level Rp12.000 per USD, bukan dikarenakan dampak dari kondisi politik (pemilihan presiden/pilpres) di Indonesia yang akan berlangsung pada 9 Juli 2014.

“Pelemahan rupiah dikarenakan ada sisi politik, saya rasa tidak, secara konsisiten dari dua kandidat capres itu memiliki konsen untuk meyakini dapat mencapai pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkesinambungan,” ujar Agus, di Gedung Parlemen, Jakarta, Rabu malam, 18 Juni 2014.

Menurutnya, sejauh ini dalam penglihatan Bank Indonesia kedua kandidat capres tersebut yakni Prabowo Subianto berpasangan dengan Hatta Rajasa dan Joko Widodo dengan Jusuf Kalla merupakan dua kandidat yang berkeinginan untuk memperbaiki perekonomian Indonesia.

“Saya rasa kedepan, Indonesia akan tetap mengundang investasi asing, walaupun didalam sekali sesaat dalam pidato ditangkap tidak seperti itu, pesan mereka jelas ingin menumbuhkan Indonesia ke arah yang berkesinambungan dan tetap mengundang peran daripada investasi asing,” tutup Agus. (sumber)

Comments

Filed in: Berita Pasar

No comments yet.

Tidak Punya Facebook? Tinggalkan Komentar disini

Gambar CAPTCHA
*