Rekor defisit keuangan Indonesia akan membuat investor asing keluar dan menambah tekanan terhadap rupiah, dan Rupiah di nobatkan menjadi “Mata uang Dengan Kinerja Terburuk di periode ini”, menurut Nomura Holdings Inc.
The CHART OF THE DAY trek saldo current account Indonesia yang menjadi persentase dari GDP dan rupiah terhadap dolar AS. Rupiah telah melemah 13,9 % sejak awal Juni, dan dibandingkan dengan penurunan 10 % yang terjadi untuk rupee India, dan Rupiah menjadi Mata Uang terburuk di Asia selama periode tersebut.
Bank Indonesia telah memulai melakukan pengetatan paling agresif sejak tahun 2005, dan bergabung dengan Brazil dan India dalam mengambil langkah-langkah untuk mendukung mata uang mereka. Cadangan devisa Indonesia telah menurun saat bank sentral mempertahankan rupiah, sedangkan pemegang obligasi menuntut hasil yang lebih tinggi untuk memegang utang.
Defisit current account adalah faktor utama dalam penurunan rupiah, bukan hanya dari dampak langsung pada pasokan valuta asing tetapi juga dari kepercayaan diri, “kata Euben Paracuelles, seorang ekonom yang berbasis di Singapura pada unit dari broker terbesar di Jepang. “
Indonesia sudah Menjual $ 1,5 M obligasi syariah berdenominasi dolar bulan ini dan itu adalah hasil tertinggi sejak tahun 2009, cadangan saat ini mendekati level terendah dalam hampir tiga tahun, dan pihak asing telah menarik $ 2.66 M dari ekuitas lokal sejak awal Juni. Defisit perdagangan mulai mendekati rekor saat kemerosotan ekspor berada di bulan ke-16, sedangkan untuk kelas menengah terjadi peningkatan pembelian barang-barang manufaktur dan bahan bakar.