Yuan Cina jatuh, dan memicu aksi jual dua hari terbesar dalam mata uang Asia sejak yang sebelumnya pernah terjadi tahun 1998 dan hal ini memicu kekhawatiran volatilitas pasar keuangan akan menahan pertumbuhan ekonomi global. Saham jatuh di seluruh dunia dan komoditas turun, sementara obligasi pemerintah dalam keadaan rally.
Yuan turun 1,9 % pada pukul 08:13 di London, menuju penurunan terbesar yang pernah terjadi tahun 1994 bahkan saat seorang pakar mengatakan Bank Rakyat China melakukan intervensi untuk menahan kerugian setelah penetapan sukubunga acuan menurun 1,6 %. Indeks BloombergJPMorgan Asian Dollar naik untuk hari kedua sebanyak 2,7 %. Melihat dari indeks MSCI World Semua Negara mengalmi penurunan 0,6 % karena saham Eropa dan ekuitas-indeks berjangka AS turun. Nikel tenggelam 3,5 %. Treasuries AS naik bersama obligasi Jerman.
Keputusan Cina yang di keluarkan pada pada hari Selasa untuk mendevaluasi yuan dan berpindah ke tingkat yang ditentukan pasar adalah yang lebih memicu kekhawatiran bahwa perekonomian Cina akan goyah.
Pemerintah China “lebih focus kepada pada isu-isu domestik daripada implikasi global saat ini, dan menggunakan semua cara yang memungkinkan untuk menstabilkan perekonomian,” kata Ronald Wan, kepala eksekutif di Mitra Capital International di Hong Kong. “mata uang yuan melemah berarti kekuatan konsumsi juga akan lebih lemah dan permintaan Cina untuk produk asing berikut komoditas juga akan melemah.”