Nilai tukar Dolar terus melonjak untuk jangka pendek dan jangka menengah, dan memiliki nilai rata-rata terhadap euro sekitar US $ 1.10 per euro – sejak akhir Juni. Perlambatan ekonomi di China dan penurunan di sektor komoditas telah mendorong nilai tukar Dollar menjadi lebih tinggi di kuartal ini dibandingkan nilai mata uang utama lainnya. Namun saat ini banyak pihak yang berharap bahwa Federal Reserve akan menunda untuk menaikkan suku bunga AS.
“Saya tidak berpikir ada alasan untuk fed menunda menaikan suku bunga ,” Daniel Brehon, ahli strategi di Deutsche Bank AG yang berbasis di New York, berbicara melalui telepon, mengacu pada perdagangan euro-dolar. “menurut pengamatan kami akan lebih naik lagi di bulan September, tapi kami semua juga melihat kemungkinan kenaikan tersebut akan sangat lambat dan kita akan melihat apa yang terjadi setelah enam bulan dan mungkin akan berlanjut lagi ,” katanya, saat dimintai pendapat terhadap rencana Fed dalam menaikan suku bunga.
Dolar naik 0,3 persen menjadi $ 1,1078 per euro pada pukul 5 sore di New York. Indeks Bloomberg Dollar Spot, yang melakukan pengamatan nilai USD terhadap 10 mata uang utama, memperlihatkan terjadi kenaikan 0,2 % menjadi 1,210.39.
Mata uang euro rally di garis tren 50- dan 100 – hari, yang berada di $ 1,1082 dan $ 1,1047, masing-masing. menurut data dari Commerzbank AG Kepadatan aktivitas beli dan jual menjadi sama dan ada pada harga $ 1,10, dan mengarah ke jalan buntu
