Menurut Tony Kelly, Ekonom NAB, ada risiko bahwa lonjakan harga obligasi Jepang dapat menekan laju perekonomian.
“Abenomics telah mencapai banyak pada tahun pertamanya dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang kuat serta ekspektasi inflasi yang menuju ke arah yang diperlukan untuk mengakhiri deflasi panjang Jepang.”
“Namun meski terdapat beberapa tanda-tanda positif, investasi bisnis belum meningkat dan ekspektasi inflasi perlu bergerak lebih tinggi dan tercermin dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Salah satu ujian penting dalam hal ini adalah tentang bagaimana dengan penetapan upah kerja.”
“Tindakan tambahan perlu diambil untuk menjaga momentum. Paket fiskal lain baru-baru ini telah diumumkan namun BoJ juga cenderung perlu untuk meningkatkan kebijakan moneter dan reformasi struktural lebih lanjut.”
“Resikonya adalah bahwa pilihan stimulus fiskal terus menjadi pilihan bukannya reformasi pertumbuhan dan mengingat utang publik besar di Jepang dan tidak ada rencana jangka panjang untuk menghadapi itu, yang mengarah pada lonjakan harga obligasi yang menekan perekonomian.”
