Kisah Jessi Livermore dimulai saat dia kabur dari rumah pada umur 14 tahun karena sang ayah bersikeras menyuruhnya menjadi petani, Jesse Livermore yang hanya mengeyam bangku sekolah dasar akhirnya bekerja pada sebuah broker saham kecil di Boston, Amerika Serikat. Dari situlah dia belajar otodidak dan memulai karir tradingnya sampai akhirnya dikenal sebagai Speculator King (Raja Spekulasi) livermore bukanlah seorang spekulan yang untung-untungan seperti penjudi. dia penuh perhitungan dalam menentukan timing dan money management. serta mahir dalam mengendalikan emosinya pada masa itu indikator tidak secanggih pada saat ini. namun livermore sudah menerapkan analisa formasi pola pergerakan harga.
jesse livermore menerapkan beberapa aturan yang sampai saat ini masih di gunakan para trader:
“Tidak masuk pasar pada saat pasar masi sideway atau arah trend tidak jelas
“Mengunakan pivot point daily untuk mengetahui arah pergerakan harga
“Selalu menunggu konfirmasi baik dari teknikal maupun fendumental sebelum melakukan order buy atau sell
“selalu mengunakan stop closs (menentukan resiko)
“saat pasar bullish anda harus trade pada saham-saham yang sangat kuat dan pada saat bearish anda harus masuk pada saham-saham yang lemah hindari saham-saham yang ragu
(http://en.wikipedia.org/wiki/Jesse_Lauriston_Livermore)
