Mulai dari saham, komoditas, dan pasar keuangan naik sebelum rilisnya data payrolls AS . Saham naik di Eropa dan Asia setelah Indeks S & P 500 ditutup dengan posisi tertinggi tujuh bulan pada hari Kamis. Komoditas mendekati pasar bullish harga minyak mentah Brent melebihi $ 50 per barel, tembaga naik dan kedelai juga naik. Dolar Selandia Baru dan rupiah Indonesia memimpin kenaikan di antara 31 mata uang utama
isi dari data ketenagakerjaan akan membantu untuk memprediksi seberapa cepat Federal Reserve akan menaikkan suku bunga, pasar keuangan telah memperlihatkan rasa percaya diri dimana ekonomi cukup kuat untuk menahan kenaikan suku bunga di bulan ini atau berikutnya. Gubernur Fed Lael Brainard akan menjadi pejabat bank sentral pertama yang membahas kebijakan setelah rilisnya laporan payroll. Sebuah prediksi menunjukkan perusahaan di AS menambahkan 160.000 pekerjaan pada bulan Mei, sama seperti pada bulan April.
“Kami sedang berada di posisi “comeback risk-appetite” untuk mempertimbangkan bahwa pasar secara global mampu menahan kenaikan suku bunga Fed,” kata John Hardy, kepala strategi valuta asing di Saxo Bank A / S di Hellerup, yang berlokasi di Denmark. “Skenario yang paling mungkin adalah bahwa pertemuan Juni akan menjadi pertemuan untuk memutuskan naiknya suku bunga akan dilakukan di bulan Juli. Saya tidak memperkirakan ada sebuah kejutan di laporan payroll nanti” katanya.
