Saham Asia menguat untuk hari kedua sementara Mata uang Australia menguat setelah keluarnya laporan perdagangan Ekspor ke Cina yang mengalami surplus secara mengejutkan. Mata uang Negara berkembang di wilayah tersebut meningkat begitu juga dengan perak.
Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,5 % pada pukul 12:06 di Tokyo, saat Indeks S & P / ASX 200 Australia dan Indeks Hang Seng Hong Kong mengalami penurunan selama 3 hari. Standard & Poor 500 naik 0,2 % setelah indeks tersebut merosot untuk ketiga kalinya dalam empat hari di New York. Dolar Australia menguat 0,6 % terhadap USD sementara mata uang di Korea Selatan, Malaysia, Indonesia dan Filipina naik untuk hari ketiga. Perak naik 0,1 %.
Saat ini Saham asia sudah mendapatkan rebound setelah sempat kehilangan $ 3 Triliun di pasar ekuitas seluruh dunia tahun saat terjadinya aksi sell off mata uang negara berkembang setelah Fed memotong pembelian obligasi yang kedua. Australia melaporkan surplus perdagangan yang tak terduga sekitar 468 juta Dollar Australia ($ 420 juta) pada bulan Desember karena perdagangan dengan China naik secara mengejutkan . Bank Sentral Eropa dan Bank of England memutuskan kebijakan moneter saat ini.
“Cina adalah mitra dagang terbesar Australia untuk ekspor bijih besi dan batubara dan kedua negara tersebut saling terkait satu sama lain,” kata Nagayuki Yamagishi, analis senior di Moneyquare Japan Inc “Peningkatan ekspor ke China sangat positif bagi perekonomian dan juga dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di China, dan mungkin juga dapat meredam kekhawatiran melambatnya pemulihan pertumbuhan global. “