Pemilih di Jepang dalam memberikan suaranya pada pemilihan majelis tinggi, diharapkan untuk memberikan kemenangan bagi PM Shinzo Abe.
Jajak pendapat yang memperebutkan setengah dari 242 kursi menunjukkan Partai Demokrat Liberal Abe (LDP) dan sekutunya bisa mendapatkan suara terbanyak, berarti partai yang berkuasa akan mengendalikan kedua majelis parlemen untuk pertama kalinya dalam enam tahun.
Kebuntuan di parlemen telah dipandang sebagai faktor kunci dalam “pintu putar” terbaru perdana mentri Jepang.
TPS (tempat pemungutan suara) akan dibuka pada pukul 07:00 (22:00 GMT Sabtu) dan akan ditutup pada pukul 20:00 (11:00 GMT).
Meskipun pentingnya pemilu, jumlah pemilih awal jumlahnya sedikit turun dari jajak pendapat majelis tinggi terakhir pada tahun 2010.
Tidak ada partai tunggal yang memiliki mayoritas suara, meskipun oposisi Partai Demokrat Jepang memiliki jumlah kursi terbanyak.
Partai-partai oposisi telah memiliki cukup kursi yang dikombinasikan untuk mengontrol majelis tinggi dalam beberapa tahun terakhir, yang mengarah ke apa yang telah dikenal sebagai “memutar parlemen”.
Hal ini menyebabkan perpecahan dan beberapa perubahan dari perdana menteri.
“Kita perlu stabilitas politik untuk melaksanakan kebijakan,” kata Abe menjelang pemungutan suara. “Kita akan mendapatkan bahwa stabilitas politik dengan memenangkan pemilihan majelis tinggi.”
Abe, 58 tahun, memiliki dukungan publik yang relatif kuat untuk proposal reformasi ekonomi yang dikenal sebagai “Abenomics“, yang berusaha untuk menghidupkan kembali perekonomian yang berada pada kondisi stagnan selama dua dekade.
Sejak pemerintahan koalisinya berkuasa, perekonomian telah tumbuh sebesar 4% dan pasar saham lebih dari 40%.
Dua ukuran pertama melibatkan suntikan besar uang tunai oleh Bank of Japan dan dorongan utama dalam belanja pemerintah.
Tapi dia kini menghadapi tugas mengemudi melalui perubahan struktural yang sulit untuk perekonomian.
Hambatan perdagangan harus berkurang, pajak mungkin akan perlu naik dan sebagian besar dari perekonomian harus diregulasi, wartawan BBC Rupert Wingfield-Hayes melaporkan dari Tokyo.
Salah satu keputusan yang ia harus lakukan akhir tahun ini adalah mengenai kenaikan pajak penjualan pada bulan April mendatang dari 5% menjadi 8% untuk membantu mengurangi utang nasional Jepang.
Abe juga mempertimbangkan apakah akan memotong pajak perusahaan Jepang sebesar 36% untuk memacu pertumbuhan dan membuka industri listrik, yang saat ini dikendalikan oleh monopoli regional.
Dan pemerintahannya sangat ingin bergabung dengan perjanjian perdagangan bebas yang dikenal sebagai Kemitraan Trans-Pasifik (TPP), yang dinegosiasikan oleh 11 negara.
