CEO Ford Motor Alan Mulally mengatakan Jepang sudah memanipulasi nilai yen dan lebih lagi pasarnya lebih tertutup dibanding China.
“Ini adalah pasar yang paling tertutup di dunia,” ujar Mulally dalam sebuah wawancara TV Bloomberg hari ini, yang pembicaraannya mengarah ke negara Jepang. “Dengan manipulasi mata uang, kita titik dii mana mata uang ditentukan oleh pasar dan perjanjian perdagangan bebas sebenarnya hanya akan menjadi perjanjian perdagangan bebas.”
Mulally mengatakan lemahnya nilai mata uang Jepang menyakiti perusahaan-perusahaan AS. Yen telah turun sekitar 17 % sejak pertengahan November, ketika Shinzo Abe mengatakan dia akan melakukan apapun yang diperlukan untuk mengakhiri deflasi yang sudah terjadi selama 15 tahun.
Penurunan mata uang Jepang membuat ekspor dari negara itu lebih kompetitif dan impor menjadi lebih mahal. Rencana Abe untuk mengakhiri penurunan harga konsumen telah melemahkan mata uang yen itu sendiri karena Bank of Japan telah melakukan pembelian obligasi dua kali lipat menjadi lebih dari 7 triliun yen per bulan.
Dewan Kebijakan Otomotif Amerika , yang mewakili Ford, General Motors Co (GM) dan Chrysler Group LLC, telah menentang masuknya Jepang dalam pembicaraan untuk Trans-Pacific Partnership, sebuah perjanjian perdagangan bebas regional.